Gol itu merupakan gol pertama yang
diciptakan dari sepak pojok dan sejauh ini,
merupakan gol tercepat pada gelaran Piala
Dunia kali ini.
PORT ELIZABETH, KOMPAS.com
- Tim nasional Korea Selatan
(timnas Korsel) menang 2-0
atas Yunani, pada babak
penyisihan grup Piala Dunia
2010 Afrika Selatan, di
Stadion Nelson Mandela Bay,
Sabtu (12/6/2010). Sebanyak empat rekor
baru ikut mengiringi pesta wakil Asia itu.
Gol pertama Korsel diciptakan Lee Jung-
Soo pada menit ketujuh. Gol ini tercipta
setelah ia memanfaatkan umpan sepak
pojok Ki Sung-Young. Ini merupakan gol
pertama yang terjadi dari sepak pojok di
Piala Dunia kali ini. Selain itu, dari empat
gol yang sudah tercipta sejak turnamen ini
dibuka pada Jumat (11/6/2010), gol itu
merupakan yang tercepat.
Rekor lain adalah bahwa Korea Selatan
menjadi tim pertama yang membukukan
kemenangan dan mencetak lebih dari satu
gol, di Piala Dunia kali ini.
Melihat performa mereka saat melawan
Yunani, Korsel pantas atas hasil tersebut.
Sepanjang laga mereka mampu bermain
lebih dominan dan konsisten
membahayakan gawang musuh.
Memang, pada menit keempat, Yunani
nyaris unggul melalui Vassilis Torosidis.
Namun, setelah eksekusi itu melenceng
dari sasaran, Korsel segera merebut
kendali permainan dan berhasil unggul
berkat Lee yang berhasil menyontek
umpan sepak pojok masuk Ki Sung-Young
masuk ke sudut kiri bawah gawang
Yunani.
Gol itu merupakan gol pertama yang
diciptakan dari sepak pojok dan sejauh ini,
merupakan gol tercepat pada gelaran Piala
Dunia kali ini.
Selanjutnya, mengandalan kecepatan,
kelincahan, dan kekompakan, Korsel terus
memberikan tekanan kepada Yunani,
melalui permainan umpan silang dan
terobosan. Meski tak selalu lancar, usaha
mereka membuahkan sejumlah ancaman
serius ke gawang Yunani.
Pada menit ke-26, misalnya, gawang
Yunani nyaris dibobol oleh Park Chu-
Young. Untung saja, Tzorvas berhasil
mengantisipasinya.
Yunani sendiri bukannya tanpa usaha.
Setiap menguasai bola, mereka selalu
berusaha melakukan tekanan. Sayangnya,
koordinasi permainan buruk membuat
serangan mereka kerap kandas di tengah
jalan.
Selama 45 menit pertama, Korsel
menguasai bola sebanyak 50 persen dan
menciptakan dua peluang emas dari lima
usaha. Bandingkan dengan Yunani yang
sama sekali gagal merepotkan Jung Sung-
Ryong.
Memasuki babak kedua, Korsel kembali
menggebrak melalui permainan cepat.
Setelah beberapa kali kandas di tengah
jalan, mereka mampu menggandakan
keunggulan melalui Park Ji-Sung pada
menit ke-51.
Gol bermula dari kesalahan Avraam
Papadopoulos mengirim umpan sehingga
bola direbut Park. Park kemudian
menggiring bola menembus jantung
pertahanan Yunani. Setelah melewati dua
bek, ia menyepak bola masuk ke tengah
bawah gawang Tzorvas.
Keunggulan 2-0 tak membuat Korsel puas.
Sebaliknya, mereka terus meningkatkan
agresivitas. Selain rajin mengejar vola ke
mana-mana, mereka juga segera
membangun serangan ketika
menguasainya.
Sayang, usaha Korsel tak melulu berjalan
mulus. Yunani tampaknya belajar dari dua
kesalahan mereka sehingga meningkatkan
disiplin, terutama lini belakang. Hasilnya,
meski kesulitan menciptakan serangan,
mereka mampu mematahkan serangan-
serangan Korsel.
Meski tampak defensif, Yunani ternyata
tetap berusaha menyelipkan ancaman.
Mengandalkan permainan bola-bola
panjang, mereka berusaha menghindari
penjagaan pemain Korsel.
usaha Yunani akhirnya membuahkan
peluang emas, yang sayangnya, gagal
berujung gol, pada menit ke-80. Saat itu,
Theofanis Gekas berhasil menguasai bola
di tengah kotak penalti dan
menembakkannya ke tengah atas gawang.
Namun, Jung Sung-Ryong mampu
menepisnya.
Tak mau memberi angin, Korsel segera
melancarkan serangan balasan, yang
nyaris berujung gol ketiga dari Lee Chung-
Yong pada menit ke-17. Memanfaatkan
bola liar, Lee menyepak bola ke sudut kiri
bawah gawang. Tembakan itu mengarah
tepat ke sasaran, namun bola gagal masuk
gawang karena berhasil ditepis Tzorvas.
Meski pertandingan cuma menyisakan
waktu lima menit lagi, Korsel tak
menurunkan intensitas serangan.
Mengandalkan serangan dari sektor sayap,
mereka terus menggeratak pertahanan
Yunani. Namun, sampai peluit berbunyi
panjang, papan skor tetap menunjukkan
skor 2-0.
Selama 90 menit, Korsel membukukan
penguasaan bola sebanyak 49 persen dan
menciptakan empat tembakan tepat ke
gawang dari 17 percobaan. Bandingkan
dengan Yunani, yang membuat dua
peluang emas dari enam usaha.
Susunan pemain:
Korsel: 18-Jung Sung-Ryong; 12-Lee
Young-Pyo, 14-Lee Jung-Soo, 4-Cho Yong-
Hyung, 22-Cha Du-Ri; 17-Lee Chung-Yong
(13-Kim Jae Sung 90), 16-Ki Sung-Yueng
(5-Kim Nam-Il 74), 8-Kim Jung-Woo, 7-
Park Ji-Sung; 19-Yeom Ki-Hun; 10-Park
Chu-Young (11-Seung-Youl Lee 87)
Yunani: 12-Alexandros Tzorvas; 15-Vasilis
Torosidis, 8-Avraam Papadopoulos, 11-
Loukas Vyntra, 2-Giourkas Seitaridis; 6-
Alexandros Tziolis, 21-Kostas Katsouranis,
10-Giorgos Karagounis (3-Christos
Patsatzoglou 45); 17-Theofanis Gekas, 7-
Georgios Samaras (14-Dimitrios
Salpingidis 59), 9-Angelos Charisteas (20-
Pantelis Kapetanos 60)
0 comments:
Post a Comment